Resensi Tutu Gajah Kurus Yang Tidak Mau Makan

 
Nama                                                : Tammi Giovanni
Prodi                                                  : PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah)
Semester                                          : II
Unit                                                   : 3 (Tiga)
Pel                                                      : Tugas Resensi Bahasa Indonesia

Judul                                                 : Tutu  Gajah Kurus Yang Tidak Mau Makan
Pengarang                                        : Bambang Melga
Penerbit                                            : PT. Karsa Mandiri Persada
Tempat Penerbit                            : Jln. Pasirwangi No. 3 (Pasir Luyu), Bandung 40254
Tahun Terbit                                    : 2010
Cetakan                                            : Kedua (2) Desember 2010
Ukuran                                              : 24 x 13 cm
Jumlah Halaman                             : 60 halaman
ISBN                                                  : 979-065-020-8
Harga                                                : 17.000,-
KMP                                                   : 11-18-46-01-002

Ringkasan dari cerita

1.      Gambar Gajah Kurus

Di sebuah hutan berkumpul sekelompok hewan, hari itu kera bertanya “ kalian tahu gambar apa ini?” “tentu saja, itu kan gambar gajah yang kurus”, gajah ini kurus karena tidak mau makan, tidak seperti gajah-gajah yang lain yang sering kita lihat sekarang, berbadan besar, terlihat kuat, gagah dan sangat menyenangkan,” ujar sang Kera pada teaman-temannya. “kalian mau terlihat kurus seperti gajah ini?” tanya kera lagi. Teman-teaman serempak menjawab tidak mau. Makanya banyak makan biar tidak terlihat seperti gajah tersebut kemudian sang kera pun mulia bercerita.

 2.      Tutu Si Gajah Kurus Yang Pemalas

Tutu nama si Gajah kurus itu. Dia tinggal di dalam hutan bersama teman-teman binantang lainnya. Tutu sangat malas mengurus diri sampai-sampai untuk makan ia malas. Tutu benar-benar malas. Dia banyak menghabiskan waktunya dengan tidur.... dan tidur....

Dia enggan bermain dan bergaul bersama binantang lain, walaupun mereka selalu baik padanya.

3.      Rapat Binanatang

Semua binantang tidak sanggup lagi dengan Tutu, sebagai langkah terakhir mereka akan mengadakan rapat untuk masalah itu, mereka semua sepakat akan menyebarkan kabar tentang penyakit mematikan yang bisa menyerang bianang-binantang yang berbadan kurus. Tutu terkejut dai panik mendengar berita itu, dia tidak mau menjadi korban keganansan wabah penyakit tersebut.

4.      Kepanikan Tutu

Tutu bangun, dia bangun mencari-cari binantang lain yang telah pergi meninggalkan tempat itu lebih dahulu, ia berpikir dirinya mulai terserang wabah itu. Ia mulai panik langsung ia menyelamatkan dirinya dengna merawat dirinya agar tidak terjangkiti penyakit tersebut.
Ø  Tema

Tutu Gajah Kurus yang tidak mau makan mempunyai tema utama pendidikan yang mendidik untuk anak-anak namun uniknya tema yang mendidik dengan kisah persahabatan di hutan.

Ø  Penokohan

-        Gajah Pemalas

-        Kera

-        Jerapah

-        Kakak tua

-        Kuda

-        Kelinci

-        Kura-kura

-        Zebra

-        Bebek

Ø  Alur

Alur yang di gunakandalam cerita Tutu Gajah Kurus yang tidak mau makan adalah alur maju

Ø  Amanat

Amanat yang terkandung dalam cerita ini mendidik atau menyuruh kita atau anak-anak untuk tidak menjai orang yang pemalas, karena akan menghancurkan diri kita sendiri.

Ø  Kelebihan dan Kekurangan

Cerita Tutu Gajah Kurus yang tidak mau makan banyak pesan yang mendidik memberikan pelajaran tentang kehidupan yang harus kita jalanani (Kelebihan)

 
Tidak disebutkan watak dari hewan yang ada dihutan tersebut kecuali gajah dan kera saja dan kurang mengikuti cerita (kekurangan)

Ø  Kesimpulan

Cerita ini sangant mendidik bagi pelajar khususnya anak-anak yang memiliki sifat pemalas, agar menyuruh mereka untuk menjadi pelajar atau anak-anak yang rajin serta berprestasi dalam kehidupan maupun pendidikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Dua Sahabat